SEMUA BERITA INTERNASIONAL MENULIS INI, MENGARAH KE PERUBAHAN, AMIN!!!

Bachtiar Nasir
24 Jan 202409:14

Summary

TLDRThe script discusses Indonesia's declining democracy and how public discontent has boosted Anies Baswedan's election chances. Speakers criticize the president for amending laws to benefit his family and wonder if former rival Ganjar Pranowo may now support Anies more seriously. International media is reporting Indonesia's democratic backsliding, shifting support to Anies for change. Anies appeared as a serious reformer from the start, earning youth support, though initially criticized as too serious. Public understanding of state mismanagement is increasing pressure for reform.

Takeaways

  • 😊 People in villages are very aware of and concerned about issues like state-owned enterprises, debt, subsidies, nepotism in the judiciary.
  • 😮 There is a feeling that democratic principles are being violated by the misuse of power at the highest levels.
  • 😀 Anies Baswedan is seen as a serious leader capable of course-correcting the nation's path.
  • 🤔 The phenomenon of youth support for Anies Baswedan seems to have exceeded expectations.
  • 😐 Some feel previous political appeals have been too simplistic almost to the point of being condescending.
  • 😯 Anies Baswedan's substantive vision and policy plans have resonated with the public.
  • 😀 Momentum seems to be building through creative youth outreach using platforms like TikTok.
  • 😕 There are concerns domestically and internationally about Indonesia's backsliding democracy.
  • 😊 This momentum seems to be shifting support towards the change represented by Anies Baswedan.
  • 🙏 There is hope this grassroots energy for change cannot be easily stopped.

Q & A

  • What issue is the speaker referring to when he mentions 'something that goes beyond limits'?

    -The speaker is referring to the President using his authority to make changes to the law for the benefit of his own family interests.

  • Why does the speaker believe Anies Baswedan has an advantage in the election?

    -Because from the beginning he has presented himself as a serious leader wanting to straighten out the direction of the country towards reform.

  • What signs is the speaker seeing that young people are starting to engage more seriously with politics?

    -Things like the k-pop phenomenon where young people are crowdfunding political campaigns in unexpected ways.

  • What is the speaker's analysis regarding why the k-pop political engagement emerged?

    -He believes the serious political messages from Anies' team laid the groundwork, and then when those messages were conveyed in more pop culture ways, it resonated with youth.

  • What is the speaker's view regarding claims that political issues are only an elite preoccupation?

    -He disagrees and shares how even people in remote villages are discussing and understand issues like state-owned enterprises, debt, subsidies, nepotism, etc.

  • What international publications is the speaker citing that are covering Indonesia's democratic decline?

    -Publications like The New York Times, The Guardian, Asian Times, CNBC, and Bloomberg.

  • How does the speaker believe this international coverage could impact the election?

    -By further highlighting Anies Baswedan and the reform agenda as an alternative for voters seeking change.

  • What example does the speaker give of how political awareness has grown recently?

    -How even in multinational corporations, employees are now discussing politics openly at lunch tables after previously avoiding such conversations.

  • Why does the speaker believe the Constitutional Court issue was a 'trigger' for more political engagement?

    -Because it highlighted how serious the problems are around things like nepotism influencing the country's highest judicial institutions.

  • What is the speaker's hopeful perspective regarding the youth k-pop political mobilization phenomenon?

    -That if more and more people join in these kind of creative political expressions, authorities will have difficulty stopping what is becoming a widespread pro-reform movement.

Outlines

00:00

😊 Discussing public's serious concern about constitutional abuse by the highest leader

The paragraph discusses how the public deeply understands that the highest leader in the republic has abused his authority to amend the constitution for his family's interests. This constitutional abuse has crossed the line and triggered public discontent and demand for change.

05:01

😃 Public's high level of political awareness even in villages

The paragraph highlights how even people in remote villages are highly politically aware and concerned about issues like state-owned enterprises, debt, subsidies, nepotism, and the Constitutional Court. This shows the constitutional abuse has become a nationwide concern beyond Jakarta elites.

Mindmap

Keywords

The video is abnormal, and we are working hard to fix it.
Please replace the link and try again.

Highlights

The video is abnormal, and we are working hard to fix it.
Please replace the link and try again.

Transcripts

play00:00

mereka Paham betul mereka ngerti betul

play00:02

bahwa ada sesuatu yang saya sebutnya

play00:04

melampaui batas Bagaimana melampaui

play00:06

batas ya orang paling tinggi

play00:07

kedudukannya di Republik ini menggunakan

play00:09

kewenangannya untuk merubah

play00:11

undang-undang enggak main-main untuk

play00:13

kepentingan siapa kepentingan

play00:14

keluarganya sama respon dari masyarakat

play00:16

kami tidak sekedar ingin sesuatu yang

play00:19

seperti digampang-gampangkan karena

play00:20

ngurus negara ini masih serius nah dalam

play00:22

hal ini advantage atau keuntungan dari

play00:24

pandis muhimin adalah sejak awal

play00:26

beliau-beliau tampil sebagai pemimpin

play00:28

yang serius pengin meluruskan jaran

play00:29

negara perubahan majalah times menulis

play00:32

New York times menulis The Guardian

play00:34

menulis Asian times menulis sampai pada

play00:37

cnbc Bloomberg menulis semua bahwa

play00:39

sekarang Indonesia itu dibicarakannya

play00:42

sebagai sedang mengalami pemburukan

play00:43

dalam demokrasi dan itu menyebabkan

play00:45

bergesernya ke Alhamdulillah bergesernya

play00:47

pilihannya kepada perubahan dan tadi

play00:50

juga ada satu rilis baru dari Bloomberg

play00:52

bahwa melihat ini semua maka Anis

play00:55

Barangkali punya advantage atau punya

play00:57

keunggulan untuk bisa meraih yang

play00:58

sifatnya masih swing masih swing putar

play01:01

putar

play01:05

[Musik]

play01:11

gitu nah

play01:13

ini fenomena kecenderungan politik

play01:17

kipopers ini saya belum bisa baca apa

play01:19

sih sebetulnya yang terjadi dan pernah

play01:21

terduga Enggak dari Timnas ambin ini B

play01:24

Kip poppers ini sampai begitu berani

play01:28

bersedekah ya di dengan cara yang tidak

play01:31

terpikirkan juga oleh sebagian anak muda

play01:34

ya fenomena apa ini Pak CIF Jadi Ibu

play01:38

Bapak sekalian di awal-awal itu Pak Anis

play01:40

dikritik terlalu serius terlalu serius

play01:43

pesannya terlalu padat begitu ya tapi

play01:48

mungkin setengahnya by desain

play01:50

setengahnya juga karena proses saja

play01:52

memang kita ingin menyampaikan

play01:54

pesan-pesan yang istilahnya itu Mari

play01:57

kita angkat level permainan Iya jangan

play02:01

kita terjebak pada gimik-gimik murahan

play02:03

kira-kira gitu Iya Nah dengan itu maka

play02:05

visi misi kita susun dengan baik satu

play02:08

setengah tahun tim riset melakukan

play02:10

diskusi mengundang segala macam pakar

play02:12

Iya dan hasilnya Alhamdulillah rumusan

play02:14

itu diapresiasi oleh publik gitu Iya Nah

play02:17

setelah pesan-pesan yang padat serius

play02:20

itu tersebar Iya kemudian tibalah

play02:23

saatnya untuk mulai menyentuh kalangan

play02:25

muda yang EE tadi lewat cerita tiktok

play02:28

segala macam dan rupanya itu cukup

play02:31

menyentuh karena Apa kira-kira bahan

play02:33

bakunya sudah tersedia di lapangan iya

play02:36

jadi begitu disentuh dengan cara-cara

play02:37

yang lebih populer nyambung itu kan I

play02:40

Nah itu kemudian jadi gelindting seperti

play02:42

Bola Salju nah menurut saya ini satu

play02:45

momentum yang bisa disambut juga oleh Eh

play02:47

sahabat-sahabat sekalian karena kalau

play02:50

yang meramaikan itu tidak saja eh

play02:53

teman-teman muda atau yang disebut ke

play02:55

Poer tadi itu sebarannya akan lebih luas

play02:58

dan saya kira

play03:00

salah satu yang bisa kita kerjakan

play03:01

adalah menggunakan media-media luar

play03:04

seperti yang dikatakan barusan itu dan

play03:07

kita bisa urunan sebetulnya untuk

play03:09

melakukan itu dan dan kalau yang

play03:11

melakukan itu makin banyak

play03:13

otoritas itu akan berpikir karena karena

play03:18

ini ternyata gejala umum masyarakat yang

play03:21

tidak bisa dihalangi istilahnya itu

play03:24

gelombang perubahan sudah menjadi milik

play03:26

rakyat dan karena itu siapun tidak

play03:28

mungkin akan bisa menghalangi itu itu

play03:30

barangkali bisa kita pikirkan jadi

play03:33

ee walaupun hikmahnya kemarin tuh begitu

play03:37

dicekal ternyata bukannya malah membuat

play03:40

mereka surut tapi I mereka cari jalan

play03:42

lain untuk Bagaimana melanjutkannya gitu

play03:44

jadi Alhamdulillah ee selalu ada jalan

play03:47

dari ee yang di atas untuk terus e e

play03:50

berlanjut begitu I apa kecenderungan

play03:52

politik mereka Pak sebetulnya ee kan di

play03:55

luar dugaan juga ya anak-anak yang

play03:57

kelihatannya selama ini dianggap Acu

play03:58

tacu sama pol politik apakah karena

play04:01

memang konten ee Pak Anis yang coba

play04:03

turun di tidak terlalu serius atau Ada

play04:06

hal lain kira-kira Pak saya mohon maaf

play04:10

ya mau berterus terang tapi saya kira

play04:13

untuk kebaikan lagah gitu

play04:15

Iya ada satu analisis

play04:19

bahwa terhadap gimik-gimik yang terlalu

play04:23

menyederhanakan itu masyarakat mulai

play04:26

Oh jenuh bahkan ada yang mengatakan Maaf

play04:30

muak gitu ya muak ya Memangnya kami

play04:32

sebodoh itu kira-kira gitu betul ya

play04:35

[Tertawa]

play04:37

betul saya enggak ikutan

play04:40

ya nah saya ini kan

play04:44

eh dari

play04:46

kampungbes jadi saya sering pulang dan

play04:49

sengaja bikin semacam lab demokrasi di

play04:52

desa saya saya bilang pada mereka Pak RT

play04:55

pakw saya kumpulkan penggerak saya

play04:57

kumpulkan bilang eh saya ini bagian dari

play04:59

tim nasional masa Desa kita kalah gitu

play05:01

kan iya iya i jadi saya bilang Yuk kita

play05:03

duduk nah diskusi demi diskusi tiap-tiap

play05:06

dua pekan kita duduk malam-malam itu he

play05:08

pertanyaannya luar biasa Ustaz apa tuh

play05:11

mereka tanya soal BUMN mereka tanya soal

play05:14

utang mereka tanya soal subsidi mereka

play05:16

tanya soal orangorang Des orang-orang

play05:18

Desa weh tanya soal nepotisme tanya soal

play05:23

Mengapa ee MK dijadikan mahkamah

play05:26

keluarga Jadi kalau ada yang mengatakan

play05:28

bahwa

play05:32

boleh tepuk tangan

play05:35

asali Jadi kalau ada yang mengatakan ah

play05:39

itu kan urusannya elit di Jakarta tu itu

play05:42

salah sama sekali mereka Paham betul

play05:45

mereka ngerti betul bahwa ada sesuatu

play05:47

yang saya sebutnya melampaui batas itu

play05:51

bagaimana melampaui batas ya orang

play05:54

paling tinggi kedudukannya di Republik

play05:56

ini menggunakan

play05:58

kewenangannya untuk merubah

play06:00

undang-undang enggak main-main untuk

play06:03

kepentingan siapa kepentingan

play06:04

keluarganya ini ini menjadi satu faktor

play06:07

yang menurut saya membuka ruang bagi

play06:09

Pakis tapi juga sekaligus membuat yang

play06:13

lainnya itu menjadi lebih apa ya Ada

play06:16

yang mengatakan stak ada yang mengatakan

play06:18

menurun nah Sisi Lainnya e kalau saya

play06:21

boleh lihat yang satunya lagi sahabat

play06:23

saya Mas Ganjar dulu juga sepertinya kan

play06:27

ada dalam kebimbangan mau

play06:31

memproklamirkan perubahan atau

play06:33

kelanjutan kan gitu kan Iya tapi

play06:35

lama-lama juga mengambil posisi

play06:38

kelihatannya lebih serius menawarkan

play06:41

pikiran-pikiran karena apa sama respon

play06:43

dari masyarakat kami tidak sekedar ingin

play06:47

sesuatu yang seperti

play06:48

digampang-gampangkan karena ngurus

play06:50

negara ini masih serius nah dalam hal

play06:53

ini advantage atau keuntungan dari pand

play06:56

muhimin adalah sejak awal beliau-beliau

play06:58

tampil sebagai pemimpin yang serius

play07:00

pengin meluruskan Jalan negara perubahan

play07:03

jadi Alhamdulillah itu menjadi satu

play07:06

berkah yang barangkali menjawab sebagian

play07:08

pertanyaan Ustaz tadi bahwa Kenapa k-pop

play07:11

muncul Nah anak-anak muda juga akhirnya

play07:13

kan ikut Berpikir

play07:16

itu saya punya mantu perempuan bekerja

play07:19

di perusahaan

play07:22

multinasional satu ketika kumpul di

play07:24

rumah kemudian

play07:25

ee kumpul dengan anak mantu yang lain

play07:28

dia mengatakan katanya ya manggil saya

play07:31

Ayah kami itu dulu di kantor tidak

play07:33

pernah ngomong politik Yes karena ya ini

play07:37

perusahaan asing gitu ya Ee tapi

play07:39

sekarang ini di meja-meja makan di

play07:42

kantin kita bicara

play07:43

politik terutama

play07:46

setelah cerita mahkamah konstitusi itu

play07:49

jadi ini menjadi satu Trigger bahwa

play07:53

memang masalah ini masalah yang serius

play07:55

Dan itu menjadi perhatian ee barangkali

play07:57

seluruh dunia ee e kalau boleh saya

play08:00

tambahkan sedikit dalam du pekan ini

play08:02

saya kebetulan merreview seluruh

play08:04

berita-berita dari e dunia internasional

play08:08

Bapak dan Ibu barangkali akan kaget

play08:10

kalau saya ceritakan majalah times

play08:13

menulis New York times menulis The

play08:16

Guardian menulis Asian times menulis

play08:20

sampai pada cnbc Bloomberg menulis semua

play08:24

bahwa sekarang Indonesia itu

play08:26

dibicarakannya

play08:28

sebagai yang yang mengalami pemburukan

play08:30

dalam demokrasi pemburukan dalam

play08:32

demokrasi dan itu menyebabkan

play08:34

bergesernya ke Alhamdulillah bergesernya

play08:36

pilihannya kepada perubahan itu yang

play08:39

yang dilakukan perubahan itu itu ee anu

play08:43

terakhir apa cerita terakhir dan tadi

play08:44

juga ada satu rilis baru dari Bloomberg

play08:47

bahwa melihat ini semua maka Anis

play08:51

Barangkali punya advantage atau punya

play08:53

keunggulan untuk bisa meraih yang

play08:56

sifatnya masih swing masih swing Butar

play08:59

tadi gitu Amin Amin mudah-mudahan

play09:02

[Tertawa]

play09:07

[Musik]

play09:13

ya